Langsung ke konten utama

Manusia Sebagai Mahluk Energi dan Materi

Manusia adalah mahluk energi. Ia selalu mendaur ulang apa saja yang sifatnya materi menjadi energi. Makanan diserap oleh tubuh (jasmani) kemudian saripatinya disaring untuk diproses menjadi energi. Apakah cukup itu saja? Tentu Tidak, manusia memiliki “tubuh” lain. Tubuh rohani ini juga membutuhkan asupan makanan sebagaimana tubuh jasmani. Jika makanan tubuh jasmani masuk melalui mulut, kemudian ke perut, dan setelah itu dibuang menjadi ampas, makanan tubuh rohani masuk melalu lima pintu masuk sekaligus yakni Pancaindra. Ajaibnya setiap aktivitas manusia, sekecil apapun itu tidak bisa lepas dari peran pancaindra ini. Terutama mata.



Mata adalah semacam pintu masuk yang membuka akses kepada manusia untuk berhubungan dengan apasaja diluar dirinya. Setiap detik mata kitalah yang paling dominan dalam menentukan setiap gerak, tujuan dimana dan kapanpun kita berada. Mata selain berfungsi sebagai pintu masuk kita kedalam dunia luar, ia juga menjadi pintu masuk dunia di luar diri kita kedalam jiwa kita. Oleh karenanya dibutuhkan filter atau penyaring agar mata kita tidak sembarangan dalam melempar penglihatan. Karena jika ia melihat apa saja tanpa filter, maka akan banyak sampah yang menumpuk dalam jiwa kita gara-gara mata kita yang liar memasukan apasaja yang di lihatnya.

Ibarat HP, mata adalah kamera atau bahkan video yang merekam setiap peristiwa yang di lihatnya untuk kemudian ia simpan menjadi data di memori otaknya. Data - data inilah yang kemudian berkelindan dengan data - data lain yang telah lebih dahulu masuk dan ikut mewarnai dalam karakter dan cara berfikir kita. Intinya 90% emosi manusia di tentukan oleh apa yang di lihatnya setiap hari.

Seluruh tata nilai, perdaban, faham-faham di bangun dari dua bola mata ajaib ini. yang mana ia berfungsi ganda, pertama sebagai pintu keluar bagi jiwa untuk menyerap dan berhubungan dengan alam semesta dan pada saat yang sama menjadi pintu masuk (respon) dari apasaja yang telah ia temukan dari proses keterhubunganya itu. Kejadian ini berlangsung dalam satu tarikan nafas. Sangat cepat sekali dan alami.

Oleh karenanya, salah satu ciri khas manusia yang tidak dimiliki mahluk lain adalah kemampuannya dalam memilih, memilah, dan mengontrol apa saja yang sedang dan akan ia kerjakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Dimensi Manusia dalam Al Qur’an

Alexis Carrel, seorang dokter peraih Nobel menulis sebuah buku berjudul “Man The Unknown” yang artinya manusia yang belum terdefinisikan atau belum dikenali hakikat nya.  Banyak buku sejenis yang membahas tentang siapa dan bagaimana sebenarnya manusia. Akan tetapi hasil penelitian mereka berujung pada perbedaan dan perdebatan yang belum tuntas ujung pangkal nya. Tidak hanya buku-buku bernuansa Barat yang penelitian nya tentang manusia menitikberatkan pada sesuatu yang empirik (bisa diindera), Al Qur’an juga mengupas panjang lebar tentang sosok yang misterius ini.  Dalam Al-Qur’an setidaknya disebutkan beberapa nama yang kesemuanya merujuk pada dimensi-dimensi rumit manusia. Manusia dalam Istilah Al Qur’an adalah Kalam Tuhan yang berfungsi sebagai petunjuk jalan dan penerang hidup. Setiap kata yang digunakan oleh kitab Pamungkas para Nabi ini selalu merujuk pada fitrah kesejatian dan fungsi kegunaan.  Artinya penjelasan Al Qur’an adalah realitas kesejatian wujud yang bisa ...

Asal-usul Kesenian Barongan Blora

Blora, Baladamedianusantara - Mendengar kesenian barong atau kesenian barongan tentu tak asing lagi di telingan kalian. Yaps, itu adalah salah satu kesenian yang sangat populer di Jawa Tengah, lebih-lebih kalian yang berada di kabupaten blora, kabupaten yang memiliki ciri khas barongan tersebut tentu memiliki jumlah seniman barongan yang cukup banyak. Seni barong merupakan sebuah kesenian yang sangat populer di kalangan masyarakat blora, tapi apakah kalian tahu bagaimana sejarahnya hingga bisa seperti yang kita nikmati sekarang? Istilah barongan sendiri merupakan topeng kepala yang dibuat menyerupai singo barong atau singa besar sebagai penguasa hutan angker dan sangat buas. Tokoh singo barong dalam cerita barongan disebut juga gembong Amijoyo yang berarti harimau besar yang bertenaga. Kesenian barongan biasanya ditampilkan dalam bentuk tarian kelompok yang menggambarkan keperkasaan gerak seekor singa raksasa. Oleh karena itu, peranan singo barong dalam pertunjukan sangat dominan. Adap...

Mengenal 4 Elemen Inti Manusia : Api, Air, Tanah, Dan Udara

Manusia tidak akan bisa lepas dari empat unsur alam, yakni api, air, tanah dan udara. Setiap saat ia menghirup udara. Artinya ia mewarisi sifat dan watak udara atau angin, yang kadang kencang, kadang kering, kadang sejuk kadang panas. Memang, frekuensi atau ukuran udara tergantung pada kondisi yang melingkupi nya. Sebab udara tidak bekerja sendiri, tapi bertukar energi dengan api, air dan tanah. Kondisi udara di pegunungan tentu sangat berbeda dengan di perkotaan. Kehidupan Di pegunungan cenderung alami. Banyak pohon dan sungai yang belum banyak tercemari oleh polusi udara atau limbah pabrik. Hal ini membuat udara sebagai pemasok oksigen menjadi sangat fresh dan menyegarkan. Di tambah hewan ternak yang juga membantu perputaran siklus rantai makanan menjadi seimbang. Sedangkan diperkotaan, kondisi nya hampir terbalik. Imam Ghazali dalam kitab kimya sa’adah menggambarkan dengan sangat indah tentang perumpamaan jiwa dan tubuh Manusia sebagai sebuah kota. Pusat ‘pemerintahan’ berada di hat...